Tetapiyang pasti, dalam penentuan karakteristik kearifan lokal bisanya meliputi meliputi pengetahuan, rumah adat, baju adat, alat musik tradisional, artefak (peninggalan khas), ide, pola pikir, norma sosial, norma kesusilaan, dan nilai luhur suatu wilayah tersebut. Kearifan Lokal
Diktat Kajian Kearifan Lokal. Silvia Tabah Hati, M.Si, 2020. Jamora Gani Nasution. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 36 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
Artinya pengetahuan lokal merupakan algamasi dari kearifan, pola pikir, dan teknologi sehingga ketiganya tidak valid untuk dipisahkan berdiri sendiri. Pengetahuan lokal dikembangkan melalui proses pengamatan, pengalaman praktik, dan adaptasi terus menerus, diingat dan dikomunikasikan secara verbal, serta di teruskan melalui pewarisan regeneratif.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Sosiologi » 5 Unsur Kearifan Lokal dan Contohnya Agustus 9, 2022 2 min readKearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke lokal memuat tata kelakuan yang dijadikan pedoman bertingkah laku masyarakat. Suatu tata kelakuan dikategorikan sebagai kearifan lokal apabila mengandung unsur-unsur tertentu. Berikut unsur-unsur kearifan lokal dalam Nilai LokalKearifan lokal memuat nilai-nilai lokal yang disepakati dan dijalankan oleh masyarakat demi kepentingan bersama. Setiap masyarakat dapat mengembangkan nilai-nilai lokal sesuai kesepakatan bersama. Sebagai contoh, masyarakat Jawa memiliki tradisi adalah perjamuan makan untuk memperingati hari tertentu dan memohon kelancaran dalam melaksanakan hajat. Tradisi kenduri mengajarkan masyarakat untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dalam menjalankan itu, tradisi kenduri dapat memperkuat hubungan kekeluargaan antarindividu atau meningkatkan solidaritas masyarakat. Nilai lokal juga dapat ditunjukkan dari tingkatan bahasa dalam masyarakat. Dalam masyarakat Bali terdapat tiga tingkatan berbahasa, yaitu bali alus, balimadya, dan bali juga dalam masyarakat Jawa terdapat tiga tingkatan bahasa, yaitu ngoko, krama, dan krama inggil. Tingkatan bahasa dalam masyarakat Bali dan Jawa menunjukkan masyarakat menjunjung tinggi sopan santun kepada orang Keterampilan LokalKearifan lokal tidak hanya mengandung nilai. Kearifan lokal juga mengandung kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan alam dan sosialnya. Keterampilan lokal yang dimiliki masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggal masyarakat lokal merupakan cerminan nilai dan pengetahuan lokal yang diwujudkan dalam perilaku, kepandaian, dan keterampilan lokal. Contoh kearifan yang memuat unsur keterampilan lokal adalah cara masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa memiliki keterampilan membatik. Membatik merupakan kegiatan menciptakan corak seni pada kain menggunakan malam plastisin, canting, dan pewarna alami. Setiap motif yang tergambar pada kain memiliki makna filosofis Pengetahuan LokalKearifan lokal diperoleh dari generasi sebelumnya dan pengalaman masa kini. Setiap masyarakat memiliki pengetahuan lokal mengenai lingkungan hidupnya. Pengetahuan lokal berkaitan dengan perubahan dan siklus iklim, jenis flora dan fauna, kondisi geografis, demografis, serta masyarakat dalam beradaptasi dengan lingkungan alam ataupun lingkungan sosial membentuk pengetahuan lokal. Pengetahuan lokal tersebut akan dihayati, dipraktikkan, dan diajarkan kepada anggotanya, bahkan kepada masyarakat pengetahuan lokal, yaitu pengetahuan para nelayan tentang angin darat dan angin laut. Angin darat dimanfaatkan nelayan untuk melaut menangkap ikan pada malam hari. Adapun angin laut digunakan nelayan untuk kembali ke pengetahuan lokal yang lain, yaitu pengetahuan masyarakat tentang penentuan musim. Masyarakat Jawa mengenal pranata mangsa sebagai pedoman dalam menentukan waktu berdasarkan tanda-tanda alam. Masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur biasanya mengamati bintang atau disebut nautus untuk menentukan waktu menanam padi atau Hukum LokalKearifan lokal memuat hukum lokal yang disepakati bersama. Hukum lokal local law adalah hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu. Hukum lokal dijunjung tinggi oleh kelompok masyarakat lokal biasanya berupa hukum adat yang cenderung tidak tertulis, memiliki kandungan kemasyarakatan, kekeluargaan, dan tidak lepas dari unsur keagamaan. Hukum lokal termasuk satu wujud kearifan lokal karena melalui hukum tersebut masyarakat membuat aturan, imbauan, larangan, dan sanksi bagi anggota hukum lokal terkandung aturan bersikap ataupun berperilaku yang benar sesuai tradisi Kepercayaan LokalKearifan lokal mengandung unsur-unsur kepercayaan lokal masyarakat. Kepercayaan lokal berkaitan dengan pemahaman spiritualitas masyarakat lokal. Kepercayaan lokal hanya dipercaya oleh kelompok atau etnik lokal muncul dan berkembang dari latar belakang masyarakat, tradisi, dan adat istiadat berbeda. Oleh karena itu, setiap masyarakat memiliki kepercayaan lokal yang khas satu sama kepercayaan lokal antara lain Kaharingan dalam masyarakat Dayak, Aluk Tadolo dalam masyarakat Toraja, Tolotang dalam masyarakat Bugis, Kejawen dalam masyarakat Jawa, dan Sunda Wiwitan atau Karuhunan dalam masyarakat Sunda. Kepercayaan lokal berwujud melalui tradisi-tradisi yang berkaitan dengan ajaran kepercayaan demikian, sebagian kepercayaan lokal tidak sekadar berkaitan dengan hal gaib atau spiritual. Sebagian kepercayaan diciptakan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam. Dengan demikian, hubungan manusia dan alam senantiasa harmonis dan seimbang. Kearifan lokal masyarakat dapat memuat lebih dari satu yang terdapat dalam kearifan lokal ditentukan oleh kondisi geografis dan kebiasaan hidup. Kondisi tersebut menyebabkan setiap masyarakat memiliki kearifan lokal yang berbeda dengan masyarakat juga Kearifan Lokal adalah Pengertian, Fungsi, Nilai, dan ContohNah itulah dia artikel tentang unsur-unsur kearifan lokal beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan tentang pelajaran sosiologi dan semoga bermanfaat.
Web server is down Error code 521 2023-06-13 170818 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6bef51abbc0b63 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Kearifan Lokal – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kearifan Lokal yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, ciri fungsi, wujud dan contoh, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini. Pengertian Kearifan Lokal Kearifan Lokal adalah sebuah tema humaniora yang diajukan untuk memulihkan peradaban dari krisis modernitas. Ia diunggulkan sebagai “pengetahuan” yang “benar” berhadapan dengan standar “saintisme” modernistic yaitu semua pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan positivisme suatu cara penyusunan pengetahuan melalui observasi gejala untuk mencari hukum-hukumnya. Sains modern dianggap memanipulasi alam dan kebudayaan dengan mengobyektivkan semua segi kehidupan alamiah dan batiniah dengan akibat hilangnya unsur “nilai” dan “moralitas” Sains modernistic menganggap unsur “nllia’ dan “moralitas” sebagai unsur yang tidak relevan untuk memahami ilmu pengetahuan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Tradisi Local secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Sebagai ruang interaksi yang sudah didesain sedemikian rupa yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungan fisiknya. Pola interaksi yang sudah terdesain tersebut disebut settting. Setting adalah sebuah ruang interaksi tempat seseorang dapat menyusun hubungan-hubungan face to face dalam lingkungannya. Sebuah setting kehidupan yang sudah terbentuk secara langsung akan memproduksi nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut yang akan menjadi landasan hubungan mereka atau menjadi acuan tingkah-laku mereka. Berikut ini terdapat beberapa pengertian kearifan lokal menurut para ahli, terdiri atas S. Swars Menyatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan melembaga Mariane, 2014. Phongphit dan Nantasuwan Menyatakan kearifan lokal sebagai pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masyarakat turun-temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain dan lingkungan sekitar Kongprasertamorn 2007 dalam Afandi dan Wulandari 2012. I Ketut Gobyah Mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal Samudra, 2010. Quaritch Wales Menjelaskan bahwa local genius atau kearifan lokal berarti kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Bela Negara Haryati Soebadio Mengatakan bahwa local genius adalah jugaculture identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri Ayatrohaedi 1986 dan Saragih 2013. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Memberikan pengertian tentang kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari. Rahyono 2009 Menurutnya kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal di sini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Apriyanto 2008 Kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka. Paulo Freire 1970 Menurutnya pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi. Hal ini sebagaimana Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan dalam bukunya Cultural Action for Freedom 1970, menyebutkan dengan dihadapkannya pada problem dan situasi konkret yang dihadapi, peserta didik akan semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis. Oleh karena itu di perlukan adanya integrasi ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal. Warigan 2011 Menurutnya nilai-nilai yang ada kearifan lokal di Republic of indonesia sudah terbukti turut menentukan kemajuan masyarakatnya. Al Musafiri, Utaya & Astina 2016 Dalam penelitian yang dilakukan, menyebutkan bahwa kearifan lokal memiliki peran untuk mengurangi dampak globalisasi dengan cara menanamkan nilai-nilai positif kepada remaja. Penanaman nilai tersebut didasarkan pada nilai, norma serta adat istiadat yang dimiliki setiap daerah. Sibarani 2012 Kearifan lokal merupakan suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal. Baca Artikel Terkait Tentang Materi “NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia ” Pengertian & Tujuan – Fungsi – Bentuk Ciri-Ciri Kearifan Lokal Kearifan lokal memiliki beberapa ciri-ciri yaitu Mempunyai kemampuan memgendalikan. Merupakan benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya luar. Mempunyai kemampuan mengakomodasi budaya luar. Mempunyai kemampuan memberi arah perkembangan budaya. Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli. Fungsi Kearifan Lokal Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada pura Panji. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh leluhur. Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron customer. Wujud Kearifan Lokal Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa akhir dari sedimentasi kearifan lokal ini akan mewujud menjadi tradisi atau agama. Dalam masyarakat kita, kearifan-kearifan lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah, sasanti, petuah, semboyan, dan kitab-kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah berlangsung lama. Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu menjadi pegangan kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Proses sedimentasi ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, dari satu generasi ke generasi berikut. Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa kemunculan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses trial and error dari berbagai macam pengetahuan empiris maupun not-empiris atau yang estetik maupun intuitif. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Identitas Nasional Kearifan lokal lebih menggambarkan satu fenomena spesifik yang biasanya akan menjadi ciri khas komunitas kelompok tersebut, misalnya alon-alon asal klakon masyarakat Jawa Tengah, rawe-rawe rantas malang-malang putung masyarakat Jawa Timur, ikhlas kiai-ne manfaat ilmu-ne, patuh guru-ne barokah urip-e masyarakat pesantren, dan sebagainya. Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari periode yang panjang dan berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungan di daerahnya berdasarkan apa yang sudah dialami. Jadi dapat dikatakan kearifan lokan disetiap daerah berbeda-beda tergantung lingkungan dan kebutuhan hidup. Local Genius sebagai Kearifan Lokal Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini. Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri. Sementara Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah mampu bertahan terhadap budaya luar memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam one budaya asli mempunyai kemampuan mengendalikan mampu memberi arah pada perkembangan budaya. I Ketut Gobyah dalam “Berpijak pada Kearifan Lokal” mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan local merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. S. Swarsi Geriya dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” mengatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga. Dalam penjelasan tentang urf, Pikiran Rakyat terbitan half dozen Maret 2003 menjelaskan bahwa tentang kearifan berarti ada yang memiliki kearifan al- addah al-ma’rifah, yang dilawankan dengan al-addah al-jahiliyyah. Kearifan adat dipahami sebagai segala sesuatu yang didasari pengetahuan dan diakui akal serta dianggap baik oleh ketentuan agama. Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan niscaya bernilai baik, karena kebiasaan tersebut merupakan tindakan sosial yang berulang-ulang dan mengalami penguatan reinforcement. Apabila suatu tindakan tidak dianggap baik oleh masyarakat maka ia tidak akan mengalami penguatan secara terus-menerus. Pergerakan secara alamiah terjadi secara sukarela karena dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak baik akan hanya terjadi apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Liberalisme adalah Ruang Lingkup Kearifan Lokal Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif. Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu komunitas sebagai hasil dari interaksinya denganlingkungan alam dan interaksinya dengan masyarakat serta budaya lain. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional karena dia dapat mencakup kearifan masa kini dan karena itu pula lebih luas maknanya daripada kearifan tradisional. Untuk membedakan kearifan lokal yang baru saja muncul dengan kearifan lokal yang sudah lama dikenal komunitas tersebut, dapat digunakan istilah kearifan kini, kearifan baru, atau kearifan kontemporer. Kearifan tradisional dapat disebut kearifan dulu atau kearifan lama. Adapun contoh kearifan lokal yang diantaranya yaitu Hutan larangan adat “desa rumbio kec. kampar prov. Riau” Kearifan lokal ini dibuat dengan tujuan untuk agar masyarkat sekitar bersama-sama melestarikan hutan disana, dimana ada peraturan untuk tidak boleh menebang pohon dihutan tersebut dan akan dikenakan denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp jika melanggar. Awig-Awig Lombok Barat dan Bali merupakan aturan adat yang menjadi pedoman untuk bertindak dan bersikap terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan didaerah Lombok Barat dan Bali. Cingcowong Sunda/Jawa Barat merupakan upacara untuk meminta hujan tradisi Cingcowong ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Luragung guna untuk melestarikan budaya serta menunjukan bagaimana suatu permintaan kepada yang Maha Kuasa apabila tanpa adanya patuh terhadap perintahnya. Bebie Muara Enim-Sumatera Selatan merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar pemanenan padi cepat selesai dan setelah panen selesai akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang sukses. Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako alam adalah aku. Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber daya alam secara hati-hati. Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan ini yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat. Masyarakat Undau Mau, Borneo Barat. Masyarakat ini mengembangkan kearifan lingkungan dalam pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya. Perladangan dilakukan dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Bali dan Lombok, masyarakat mempunyai awig-awig. Kerifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai yang profan. Demikianlah pembahasan mengenai Kearifan Lokal – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan
berikan tiga contoh kearifan lokal yang memuat pengetahuan lokal